Social Icons

Pages


Kamis, 31 Oktober 2013

10 MAKANAN YANG TINGGI GULA DAN KARBOHIDRAT

(Epochtimes.co.id)

Diabetes tipe II merupakan penyakit utama yang melanda bangsa Amerika karena banyak yang tidak mengerti makanan yang mereka konsumsi. Menurut American Diabetes Association, 25,8 juta orang Amerika, atau sekitar 8,3 persen dari populasi penduduk, menderita diabetes.

Mengonsumsi makanan rendah gula, rendah karbohidrat, dan rendah sodium adalah menyehatkan. Namun, ada banyak label yang menyesatkan dan berbagai macam pendapat simpang siur tentang apa disebut sebagai “makanan sehat”. Tingginya kadar gula dan atau karbohidrat dapat bersembunyi dalam beberapa makanan yang tak terduga, terutama yang dijual sebagai makanan “kesehatan”.

1. Susu

Salah satu minuman “kesehatan” yang paling menyesatkan adalah susu. Ini berkaitan dengan fakta saat kita masih kanak-kanak dianjurkan minum susu untuk mendapatkan kalsium harian agar tumbuh tulang yang kuat. Tapi setelah dewasa, jika Anda masih minum susu, Anda akan minum banyak gula —sebanyak 12 gram gula dalam 1 cangkir porsi susu tanpa olahan atau tanpa lemak.

Ada berbagai macam alternatif lain untuk menggantikan susu misalnya susu kedelai atau almond. Namun, perlu disadari bahwa kedua susu ini juga mengandung banyak gula, meskipun lebih sedikit dari susu sapi, kecuali Anda mengonsumsi varietas tanpa pemanis.

Susu kedelai tanpa pemanis mengandung sekitar 1 gram gula per cangkir dibandingkan susu kedelai manis yang mengandung sekitar 7 gram. Ada juga cara alternatif untuk mendapatkan kalsium seperti makan lebih banyak brokoli.

2. Yogurt

Yogurt tanpa rasa memang sangat sehat. Juga ada beberapa yogurt probiotik yang dapat membantu pencernaan Anda. Namun, yogurt dengan berbagai macam rasa mungkin mengandung 20 gram gula atau lebih, dalam jangka panjang akan menambah berat yang tidak perlu dan berkontribusi terhadap timbulnya diabetes tipe II. Lebih baik Anda mengonsumsi yoghurt tanpa rasa yang mengandung paling banyak 7 gram gula dan menambahkan kayu manis atau penutup lainnya seperti irisan pisang atau apel cincang.

3. Snack batangan berenergi


Snack batangan berenergi mengandung banyak protein dan merupakan camilan yang baik ketika kita butuh snack yang cepat. Namun, banyak yang hanya mengandung pemanis atau permen ditambah sedikit protein di dalamnya. Beberapa jenis snack batangan berenergi mengandung 48 gram gula per porsi.

4. Apapun berakhir dengan “-ose”

Sejauh ini kita telah memfokuskan pada makanan yang mengandung terlalu banyak gula tetapi, makanan olahan dan pemanis buatan juga sama buruknya. Sirup jagung fruktosa tinggi adalah salah satu contoh. Sirup ini ditemukan sebagai alternatif pemanis buatan, hanya masalahnya pemanis jenis ini tidak diproses dengan benar dalam liver kita dan akan berubah menjadi lemak.

Sebagian besar pemanis yang berakhir dengan kata “-osa” seperti fruktosa, laktosa, dekstrosa, sama dengan gula. Siapapun yang menderita diabetes harus mengetahui hal ini dan dokter mereka juga pasti telah menyarankan hal yang sama, untuk menjauh dari gula termasuk pemanis buatan.

Maltodekstrin merupakan pengecualian dari jenis “-osa” di atas, tetapi dia memiliki masalah yang sama. Banyak snack batangan “non-gula” mengandung pemanis jenis ini. Selain menyebabkan Anda sering ke kamar mandi (dapat menyebabkan diare), maltodekstrin mungkin benar-benar memiliki efek buruk pada gula darah —bahkan mungkin lebih buruk daripada gula biasa.

5. Apel merah dan buah lainnya

Meskipun kaya sumber serat, apel merah mengandung banyak gula, sebanyak 20 gram per apel. Alih-alih mencoba untuk makan apel Granny Smith yang mengandung lebih sedikit gula dan mengandung serat yang sehat. Juga hindari buah-buahan kering karena mengandung banyak gula (ingat, bahwa buah-buahan tersebut berbentuk kering dengan berat yang berkurang, namun tetap mengandung jumlah gula yang sama).

6. Roti

Roti mengandung gula berlebihan (mungkin 3 - 5 gram per porsi), tetapi mengandung karbohidrat. Dalam jumlah roti yang cukup, biasanya tidak apa-apa, namun, banyak orang yang mengonsumsi roti secara berlebihan karena saat ini banyak ditemukan berbagai jenis roti, seperti hamburger, sandwich, pizza, roti panggang, dan sebagainya.

Jadi pikir ulang ketika Anda mengonsumsi beberapa makanan cepat saji atau makan dua potong sandwich. Sebagai alternatif beberapa tempat menawarkan pilihan atau menu rahasia. Di salah satu kios burger misalnya, mereka memiliki menu rahasia yang mengisi burger dengan “gaya protein”, burger yang dibungkus dengan daun selada bukannya roti. Meski mungkin menu ini tidak tampak ideal bagi sebagian orang, menu ini akan menghemat sebanyak 10 karbohidrat (dua potong roti).

7. Saus BBQ dan kecap

Saus BBQ umumnya sarat dengan natrium dan juga mengandung jumlah gula hingga 9 gram atau lebih per porsi. Kecap bisa sama buruknya, jadi waspadalah. Sebagai alternatif, gunakan mustard. Banyak orang yang mengoleskannya secara penuh tidak hanya sebagai penutup daging mereka. Sehingga ini juga bisa tinggi natrium, jadi periksa label dengan hati-hati atau cobalah membuat olesan sendiri dengan bahan alternatif yang sehat.

8. Salad dressing
 

Kebanyakan salad dressing telah ditambah gula atau diproses dengan bahan aditif dan pengawet. Dressing juga mengandung sirup jagung fruktosa tinggi, yang merupakan penyumbang utama diabetes. Sebagai alternatif, selalu pilih dressing berbahan dasar minyak dan cuka. Dressing jenis ini biasanya yang paling aman. Dressing merk Caesar misalnya, mengandung 7 gram gula. Selain gula, perhatikan juga natrium, Anda akan sangat terkejut banyak yang mengandung 350 mg garam atau lebih.

9. Sereal dan Oatmeal

Sungguh mustahil menemukan sereal atau oatmeal berbagai rasa yang rendah karbohidrat atau tanpa gula. Mari kita lihat Rice Krispies sebagai contoh, yang mencantumkan “rendah gula” dalam kotak, tapi mengandung 29 gram karbohidrat per porsi. Sereal ini sebenarnya mengandung hampir 90 persen karbohidrat yang oleh tubuh akan diubah dengan cepat menjadi gula begitu dicerna. Sereal ini juga terbuat dari beras putih olahan, yang dalam daftar diabetes menyebabkan kenaikan pesat dalam kadar gula darah.

Oatmeal biasanya disebut-sebut sebagai makanan yang sehat bagi jantung dan bagus untuk menurunkan kolesterol. Namun banyak oatmeal di pasar mengandung karbohidrat bahkan lebih tinggi dari sereal. Namun, kandungan serat dalam oatmeal memang bagus. Ini merupakan bagian yang rumit tentang mempertahankan indeks glikemik yang tepat dan ketika Anda mengetahui batas Anda, oatmeal mungkin termasuk dalam daftar makanan Anda. Memilih oatmeal yang rendah karbohidrat, rendah gula dapat menjadi alternatif yang masuk akal untuk sereal.

10. Kentang

Kentang sebagai bahan yang paling sering diolah sebagai makanan, seperti kentang campur daging goreng, kentang  goreng, kentang tumbuk, kentang panggang, dan kentang masak keju, mengandung banyak zat pati dan karbohidrat, belum lagi mengandung minyak, mentega, atau krim asam dalam jumlah besar. Hindari mengolah kentang dengan cara-cara di atas. Namun ada pilihan-pilihan lain untuk mengolah kentang dengan cara yang lebih sehat.

Misalnya, mengolah kentang rebus dengan salsa, atau membuat kentang tumbuk dengan yogurt rendah lemak. Dan jangan melupakan kulit — tempat dimana sebagian besar serat dan nutrisi baik lainnya ditemukan. Juga ada berbagai varietas kentang.

Bagaimanapun, yang terbaik adalah berkonsultasi dengan ahli gizi jika Anda memiliki pertanyaan atau khawatir mengenai makanan Anda. Jika tujuan Anda adalah kalium, maka pilihlah brokoli atau sayuran berdaun sebagai gantinya. (Marc Sahr/Epoch Times/feb)

Rabu, 30 Oktober 2013

Pekerja Kantor Disarankan Keluar Meja Tiap 20 Menit


img
 
Sebagian besar pekerja kantoran menghabiskan waktunya dengan duduk di belakang meja. Untuk itu disarankan pekerja kantor berjalan-jalan sebentar setiap 20 menit untuk menormalkan kadar gula darah dan otot.

Para ilmuwan dari Australia mengungkapkan bahwa pekerja kantoran sebaiknya meninggalkan mejanya sebentar setiap 20 menit untuk mengambil waktu istirahat dan berjalan-jalan agar membantu menurunkan kadar glukosa dan insulin setelah makan.

Hasil studi yang dipublikasikan dalam jurnal Diabetes Care menjelaskan bahwa kadar glukosa tinggi dan lonjakan insulin yang terjadi setelah makan terkait dengan risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung dan diabetes.

"Ketika duduk, maka otot berada dalam keadaan diam tidak digunakan dan tidak berkontraksi yang bisa membantu tubuh mengatur berbagai proses metabolisme dalam tubuh," ujar pemimpin studi Profesor David Dunstan dari Baker IDI Heart and Diabetes Institute di Melbourne, Australia, seperti dikutip dari Dailymail.

Setelah makan, kadar glukosa dalam darah naik dan diikuti dengan peningkatan insulin yang membantu sel menggunakan gula darah untuk menghasilkan energi dan menyimpannya, kemudian kadar dalam darahnya mulai turun. Tapi pada penderita diabetes tipe 2, proses ini terganggu dan kadar insulin serta gula darah tetap tinggi.

Dalam studi ini ilmuwan meneliti 19 orang dewasa yang kelebihan berat badan dan tidak banyak berolahraga. Peserta diminta datang ke laboratorium dan duduk selama 7 jam dengan diukur gula darah serta tingkat insulinnya setiap jam.

Secara keseluruhan, bangun dari tempat duduk dan melakukan aktivitas ringan setiap 20 menit akan mengurangi total kenaikan glukosa rata-rata sebesar 24 persen dibanding orang yang terus duduk, hasil yang sama untuk insulin. Serta membantu melemaskan otot dan mengurangi tekanan yang diberikan.

Istirahat yang dilakukan setiap 20 menit sekali ini tidak perlu yang terlalu berat, bahkan hanya berjalan di sekitar ruangan atau sekadar mengambil minum di pantry bisa memberikan manfaat.

Dalam studi sebelumnya sudah diketahui bahwa orang-orang yang menghabiskan sebagian besar waktunya dengan duduk cenderung menjadi lebih gemuk dan ada penumpukan lemak di perut yang berisiko mengalami serangan jantung hingga kematian.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Blogger Templates