Social Icons

Pages


Jumat, 08 Oktober 2010

Edward Leedskalnin, Pria Latvia yang Tahu Cara Melawan Gravitasi (Levitasi)

Banyak ilmuwan percaya bahwa dalam beberapa kasus dibutuhkan puluhan ribu pekerja untuk memindahkan batu-batu raksasa itu ke tempat konstruksi. Akan tetapi, seorang pria Latvia kecil bersikukuh bahwa struktur kuno tersebut dirakit dengan jauh lebih mudah dari yang kita bayangkan. Dengan menggunakan suatu alat bangunan rahasia yang telah ditelan jaman, ia bahkan mengaku telah menggunakan teknik-teknik tersebut pada Coral Castle (Istana Karang) yang misterius.

Seluruh batu yang berdiri tegak pada bangunan megah itu (Leedskalnin sendiri yang mengggali, memotong dan memasangnya), dibangun dengan menggunakan lempengan yang sangat besar, beberapa ada yang beratnya lebih dari 30 ton. Melalui 28 tahun bekerja seorang diri, dan hanya dengan bantuan perkakas sederhana yang dirancang sendiri oleh Edward (sebuah katrol dan rantai geret yang terbuat dari bekas tiang telepon) Coral Castle telah menjadi suatu kenyataan.
Pernahkah kawan-kawan sekalian bertanya bagaimana monumen-monumen seperti Stonehenge, Piramida Giza, benteng Sacsayhuaman dan sejumlah monumen kuno lainnya dibangun?
stonehenge
piramida giza
benteng sacsayhuaman

Bukannya memberitahu metode rahasianya, Leedskalnin malah berusaha keras melindungi rahasia pemindahan batu-batu tersebut. Banyak orang berspekulasi tentang prosesnya itu, tapi tak seorang pun mampu merekonstruksi ulang pemindahan batu-batu besar yang kelihatannya tanpa memerlukan tenaga itu. Menurut legenda yang ada, pernah pada suatu malam anak-anak mengintip Leedskalnin dan menyaksikan lempengan-lempengan batu besar itu mengambang ke udara bagaikan “balon hidrogen.”

Pada 1936, Leedskalnin ingin memindahkan seluruh bangunan tersebut ke Homestead yang tidak jauh letaknya, dan menyewa sebuah truk untuk mengangkut batu-batu itu, hanya sekali ini ia meminta bantuan orang lain.

Karena selalu berusaha melindungi rahasianya, Leedskalnin bersikeras meminta supir untuk meninggalkan truknya di tempat itu semalaman, dengan begitu ia dapat mengangkat lempeng-lempeng raksasa itu sendiri. Supir tersebut meragukan permintaannya, namun seperti yang dijanjikan pada hari berikutnya Leedskalnin telah menumpukkan batu-batu itu di atas trailer besar tersebut, dan siap untuk diangkut.

Salah satu fitur yang lebih menakjubkan dari Coral Castle adalah blok batu seberat sembilan ton yang digunakan sebagai gerbang pintu masuk istana tersebut. Leedskalnin menata batu besar ini dengan ketepatan sedemikian rupa sehingga dengan dorongan lembut pun dapat dibuka dengan mudah.

Pada 1986, setelah tiga puluh tahun Leedskalnin wafat, gerbang itu harus diperbaiki dan pekerjaan itu memerlukan enam orang pekerja dengan sebuah crane (derek) seberat 20 ton untuk memindahkan lempengan batu besar itu. Namun meskipun mengerahkan ekstra otot, kelompok pekerja ini masih tidak bisa memasang gerbang itu memiliki presisi yang sama dengan sebelumnya.

Alat yang dipakai Leedskalnin secara teori dijelaskan di situs: http://www.leedskalnin.com/ tapi, berhubung saya bukan sarjana fisika, kesulitan juga memahaminya secara komprehensif. Mungkin teman-teman ada yg bisa menjelaskannya secara sederhana?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Blogger Templates