Hmm.... ini lagi, ini lagi.. seakan ga akan ada habisnya untuk dibicarakan, Tapi kali ini benar-benar membuatku muak.. pertama kali saya mengetahui kasus video ini beberapa hari sebelum para "media" yang menganggap dirinya teruptodate dalam urusan berita sampai akhirnya menyebarkan bak "wabah penyakit" ke seluruh negeri yang yang notaben-nya adalah masyarakat yang kebanyakan buta dan rendah akan pendidikan sehingga tidak siap untuk mencerna berita dari para "provokator" yang berbalut kepentingan materi semata tanpa peduli dengan dampak yang ditimbulkan dari apa yang mereka sampaikan. Jadi apakah itu salah? tentu saja tidak, karena itulah tugas mereka!
Tapi jika mereka melihat ini sebagai sesuatu yang akan menghancurkan moral generasi muda seharusnya mereka punya kesadaran sendiri untuk menjaga, bukan malah mendramatisir masalah ini menjadi seperti sinetron berseri yang setiap hari selalu ditunggu kehadiranya. lihat saja nada bicara para narator dan pembawa acara infoTAIment yang sepertinya menikmati betul apa yang mereka ceritakan dan meramunya menjadi tontonan menarik. kalau sudah ngomongin perut semuanya jadi bias. benar dan salah menjadi suatu hal yang harus diperdebatkan. satu sisi adalah sesuatu yang harus diketahui dan sebagai pelajaran bagi para tersangka dan semua orang serta tegaknya hukum di negeri ini yang katanya ADIL!, disisi lain saya lihat potensi masalah lainya yang lebih besar tapi mereka menutup mata demi yang namanya lembaran RUPIAH! selalu saja menjadi dilema..
Pertama dan yang harus bertanggung jawab tentu saja mereka para tersangka. orang gila mana yang mau merekam adegan itu terlebih lagi mereka adalah public figur. tidak ada asap jika tidak ada api. begitu pepatah mengatakan. dan itu 100% benar. lalu apa bedanya dengan ratusan video-video mesum yang jauh hari telah tersebar di masyarakat. bedanya adalah karena para pelakunya adalah public figur yang mereka idolakan, dan inilah yang dimanfaatkan mereka-mereka yang mengatas namakan UANG! mulai dari pengUPLOAD/penyebar sampai para "penyebar berita"
Jadi bagaimana seharusnya kita menyikapi? andai saja waktu bisa diputar. Saya pertama kali melihat video itu langsung 100% yakin itu adalah mereka walaupun sampai saat ini belum ada pengakuan dari mulut mereka, tapi nenek-nenek buta kena stroke aj langsung tahu kalau itu mereka. mengetahui hal tersebut saya langsung tahu akan menjadi sesuatu yang sangat besar nantinya jadi saya putuskan (Demi Tuhan) untuk tidak mengunduh video itu dan memilih menutup mata seakan tidak tahu apa-apa. karena saya peduli! saya peduli dengan negeri ini, saya peduli dengan adik-adik kita, saya peduli dengan masyarakat yang rendah akan pendidikan. saya bukan orang yang cerdas, saja juga bukan mahasiswa yang punya nilai akademis yang bagus atau mengoleksi banyak piagam serta prestasi. saya hanya mahasiswa biasanya dengan nilai rata-rata. tapi saya punya kepedulian. dan jangan anggap saya adalah orang yang munafik.. karena saya "sama" seperti kalian. tapi untuk urusan ini adalah pengecualian.
Mestinya saat kita tahu kebenaran video itu, kita langsung menyerahkanya pengusutan kepada pihak berwajib dan mejaga agar video itu tidak tersebar kemana-mana. sekarang saya tanya bagi kalian yang di blognya ikut menyebarkan video itu. berapa yang kalian dapat dari ziddu? $100? $200? hmm.... saya pesimis paling banter juga beberapa dollar. dan liat dampaknya bagi adik-adik kita... udah nonton berita pagi ini tentang meningkatnya jumlah kasus pelecehan sexual yang menimpa adik-adik kita? tau ga ketika para tersangkanya ditanya? mereka bilang terangsang habis menonton video itu!! Damn! ingin kubanting rasanya itu TV apalagi ga sengaja nonton infoTAIment seakan-akan tidak ikut campur. yup.. kya lempar batu sembunyi tangan lalu dengan lantang maling teriak maling..!!!
Mudah-mudahan para tersangka pelecehan itu bukan salah satu orang yang mengunduh video mesum itu dari blogmu. karena dosanya akan kalian tanggung juga... huuuff... ngeri rasanya jika itu terjadi pada adik perempuan saya. (walaupun kenyataanya saya tidak punya adik perempuan) jadi apakah kalian masih punya empati?
Tapi ya sudahlah.. semua sudah terjadi, dan biarlah terjadi, semoga kasus ini cepat terselesaikan dan semua orang yang terlibat didalamnya bisa dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku di negeri ini sehingga tidak berlarut larut dan menjadi lahan para pahlawan kesiangan yang mencari kesempatan dalam kelonggaran. mudah-mudahan dari kasus ini menjadi pelajaran berharga buat kita semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar