Meningkatnya gairah seksual menyebabkan para pria sulit menahan diri demi mendapatkan kesenangan, baik dalam berinvestasi maupun mengkonsumsi sesuatu. Pengaruh ini semakin jelas terlihat pada pria yang merasa dirinya miskin.
Dalam penelitian yang dimuat dalam Journal of Consumer Research, para pria secara bergantian diminta menyentuh bra yang sedang tidak dipakai. Setelah menyentuh bra, laki-laki cenderug lebih banyak memikirkan kondisi saat ini daripada memikirkan masa depan.
Para peneliti menyimpulkan bahwa ada suatu sistem di otak yang membangkitkan keinginan untuk segera mendapat kesenangan mulai dari wajah cantik, alkohol hingga undian. Ketika dirangsang secara seksual, otak ingin segera mendapatkan segala sesuatu yang menyenangkan. Peneliti menyebutnya dengan 'efek bikini'.
Penelitian yang dipimpin Bram Van Den Bergh dari Katholieke Universiteit Leuven di Belgia ini juga menemukan bahwa efek bikini akan melemah jika pria mendapat kepuasan lain yang menyenangkan, misalnya keinginan akan jaminan finansial.
Peneliti telah mengetahui bahwa perasaan kaya tergantung pada apa yang dirasakan dalam masyarakat. Para peneliti kemudian memanipulasi persepsi ini dengan cara membuat subjek laki-laki merasa relatif kaya atau relatif miskin.
Ketika peserta penelitian diberitahu bahwa pendapatan rata-rata masyarakat sangat kecil, lebih kecil dari sebagian besar pendapatan peserta, para peserta kemudian merasa lebih kaya.
Sebaliknya, ketika pendapatan rata-rata masyarakat dikatakan sangat besar, jauh melebihi pendapatan peserta penelitian, sebagian peserta merasa pendapatannya tak berarti.
Ketika orang-orang merasa cukup kaya, pengaruh efek bikini ini menghilang. Tetapi jika menganggap dirinya miskin, para peserta cenderung segera mencari kepuasan setelah diperlihatkan foto perempuan yang mengenakan bikini.
"Pengaruh efek bikini ini bervariasi dari orang ke orang. Ada banyak pria yang rentan terpengaruh rangsangan halus, seperti melihat pakaian seksi. Sedangkan orang lain mungkin perlu melihat wanita telanjang untuk memunculkan perasaan impulsifnya (cepat bertindak). Melihat perempuan yang seksi dapat mempengaruhi investasi saham atau sesuatu yang akan dibeli," kata Van Den Bergh seperti dilansir LiveScience.
Gairah seksual yang tidak terpenuhi bisa memicu keyakinan bahwa status reproduksi seseorang sedang terancam. Karena takut, pria menjangkau sumber daya lainnya dengan segera untuk memperbesar peluang bertahan hidup. Dalam kehidupan moderen, bisa jadi ini adalah kecenderungan mal-adaptasi (kurang mampu beradaptasi).
Peneliti dari Stanford University sebelumnya telah menemukan bahwa ketika laki-laki melihat foto erotis, area otak yang berhubungan dengan harapan akan mendapat rangsangan. Hal ini menyebabkan laki-laki mau mengambil risiko yang lebih besar daripada yang mereka mampu.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal NeuroReport ini menggunakan scan otak fMRI untuk melacak perubahan otak peserta ketika memandang foto-foto yang positif, negatif atau netral.
Para peneliti kemudian menerapkan analisis statistik untuk menentukan apakah aktivasi di nucleus accumbens mempengaruhi beberapa perilaku tertentu. Ternyata aktifasi itu berpengaruh pada rangsangan positif. Setelah melihat foto-foto erotis, peserta cenderung lebih sering melakukan perjudian dengan risiko tinggi.
Temuan ini memperjelas hal-hal apa saja yang mungkin menyebabkan daya tarik emosional menjadi efektif atau tidak efektif dalam iklan, kampanye politik, dan perjudian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar