Cara menghadapi depresi bagi sebagian orang mempunyai cara yang berbeda dan unik. Karena memang manusia dilahirkan berbeda dan unik dan berbeda pula sifatnya satu dengan yang lainnya. Depresi dan stress akan selalu bisa menghampiri dalam kehidupan kita sehari-hari. Cara menyikapi dan juga kiat tips mengatasi depresi perlu kita lakukan dengan baik sehingga kejenuhan, kesedihan akibat dari depresi itu bisa kita hilangkan secepatnya.
Ketika kita kemarin pernah membahas mengenai beberapa penyebab depresi, maka kali ini kita akan belajar bersama bagaimana cara menghilangkan depresi serta juga cara kiat dalam menghadapi situasi kondisi depresi yang mungkin kita hadapi. Kehidupan harus berjalan dengan normal, sehat dan terbebas dari perasaan dan penyebab depresi yang tidak menyenangkan dan juga tidak menyehatkan bagi kesehatan jiwa mental kita tentunya.
Berikut beberapa tips menghadapi depresi yaitu :
Melakukan Kegiatan Yang Menyenangkan.
Dengan kita melakukan berbagai macam kegiatan yang menyenangkan dan juga menyibukkan akan membuat hati kita merasa senang, dan sejenak melupakan perasaan kesedihan yang bisa berujung pada keadaan stressor dan depresi. Karena memang hubungan stres dan depresi ini berkaitan juga.
Kegiatan yang merupakan hobi menyenangkan bisa kita lakukan misalnya dengan berolahraga, atau pun yang hobi menulis artikel di blog bisa menyalurkan kegemaran hobi kawan dan sahabat juga bisa dijadikan alternatif bisa menghilangkan rasa penat di dalam otak kita.
Berolahraga.
Melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi kesehatan dengan kita berolah raga akan sangat membantu memulihkan kepenatan, kebosanan kita dalam rutinitas kegiatan sehari-hari. baik itu yang berhubungan dengan pekerjaan, kegiatan sosial masyarakat atau pun kehidupan rumah tangga yang kesemuanya ini bisa juga menyebabkan terjadinya depresi ini.
Cukup Istirahat Tidur.
Tubuh manusia bukanlah sebuah mesin robot yang akan selalu siap 24 jam dalam setiap harinya. Karena tubuh manusia membutuhkan istirahat, dan istirahat tidur ini juga akan membantu dalam rangka mengatasi penyebab depresi yang bisa menyerang siapa saja diantara kita semuanya.
Hindari Penggunaan Obat-obatan Terlarang Narkoba.
Penggunaan obat narkotika atau pun narkoba akan bisa menimbulkan efek depresi bila telah masuk dalam stase kecanduan. Bila seseorang yang terbiasa mengkonsumsi obat-obatan terlarang, maka bila tidak mengkonsumsinya akan bisa timbula efek candu, sakaw dan jenis istilah lainnya.
Hindari pula penggunaan dan mengkonsumsi alkohol karena bisa dan dapat menyebabkan depresi. Oleh karena itu, menghindari narkoba dan alkohol adalah langkah yang baik untuk mencegah depresi.
Diskusikan Dengan Orang Yang Dipercaya.
Ketika seseorang mengalami depresi tentu ada masalah yang sedang mengganggu pikirannya, bila jalan keluar atau pun solus yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalahnya tidak dapat juga ditemukan maka mental, jiwa akan bisa mengalami tekanan kuat dalam hal ini. Oleh sebab itu bicarakanlah dengan orang terdekat atau pun yang kita percayai atau orang yang kitaanggap mengerti benar tentang masalah tersebut yang sedang kita alami.
Dengan berbicara pada orang lain (curhat) maka beban yang kita pikul akan terasa lebih ringan. Selain itu jika orang yang kita ajak bicara mengerti benar mengenai duduk persoalan dan masalah yang sedang kita hadapi tersebut, maka siapa tahu dia akan memberikan sebuah solusi yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan dalam benak kita.
Berfikir Positif.
Ketika kita sedang dilanda masalah yang cukuop besar dan pelik, selalu lah berusaha untuk berfikir positif dan juga optimis. Bila rasa pesimis yang kita miliki lebih besar peranannya dibandingkan dengan rasa optimis kita, maka justru hal tersebut akan mengecilkan perasaan kita sendiri.
Yakinlah bahwa segala sesuatu memiliki hubungan, kegagalan dan kesuksesan tidak akan pernah bisa dilepaskan. Masalah tidak akan pernah ada tanpa solusi. Yang harus kita lakukan adalah berusaha menemukan solusi dari setiap masalah, bukan untuk memikirkan kegagalan yang telah kita dapatkan.
Tampilkan postingan dengan label Psikologi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Psikologi. Tampilkan semua postingan
Rabu, 11 Maret 2015
Sabtu, 11 Desember 2010
Mengatasi Kesulitan Belajar
Pemeriksaan Psikologis Kesulitan Belajar
Pemeriksaan psikologis dilaksanakan bukan hanya sekedar untuk menilai kemampuan seseorang, tetapi juga untuk membantu memperoleh diagnosa (pemeriksaan) yang tepat mengenai masalah dan keluhan-keluhan yang ada pada diri seseorang dan cara-cara bagaimana sebaiknya untuk menanggulanginya.Pada umumnya dalam pemeriksaan digunakan beberapa macam tes yang disesuaikan dengan masalah dan usia kasus. Disamping itu pencatatan riwayat perkembangan dan obervasi (pemeriksaan) yang teliti selama pemeriksaan, memegang peranan yang penting pula.
Sesuai dengan usia kasus, maka terdapat beberapa tes khusus untuk :
- Anak-anak pra sekolah
- Anak-anak usia sekitar 6-15 tahun
- Anak-anak usia 15 tahun keatas - dewasa
Sesuai dengan masalahnya, maka terdapat tes-tes untuk menilai :
- Intellegensi/kemampuan (IQ)
- Bakat/arah minat
- Kepribadian
Adapun aspek-aspek yang dinilai pada masing-masing tes, yaitu :
- Pengetahuan umum
- Pengertian sosial
- Kemampuan mengolah angka/kecepatan dan ketepatan berhitung, daya konsentrasi dan daya tangkap
- Kemampuan konseptualisasi verbal abstrak
- Daya ingat mekanistik, daya tangkap dan konsentrasi
- Ketelitian dan ketajaman daya persepsi
- Daya logika dan kemampuan interprestasi situasi sosial
- Kemampuan menganalisa dan membentuk suatu bentuk abtsrak sesuai contoh
- Kemampuan menganalisa dan mensintesakan suatu bentuk konkrit tanpa contoh
- Ketelitian, kecepatan menulis dan proses belajar
- Dalam menilai kemampuan verbal, performance (penampilan) dan kemampuan umum (general intelligence) digunakan istilah IQ.
Usaha Mengatasi Kesulitan Belajar
Sesuai dengan 4 faktor penyebab timbulnya masalah belajar, maka tindakan-tindakan untuk mengatasinya adalah sebagai berikut :
- Untuk kasus anak yang menghadapi masalah kurang kematangan fisik, mental atau emosi, ia harus mengikuti remedial teaching. Anak memperoleh latihan-latihan khusus sesuai dengan kelemahan yang ada.
- Untuk kasus anak yang menghadapi hambatan fisik atau kelainan organik, ia harus memperoleh pemeriksaan atau pengobatan dari seorang dokter atau neurolog, dan bila perlu menggunakan alat serta memperoleh latihan-latihan.
- Untuk anak yang kemampuannya kurang, bila perlu ia harus mengikuti pendidikan disekolah luar biasa golongan C. Dan bagi mereka yang kemampuannya tinggi, supaya kemampuannya disalurkan pada kegiatan-kegiatan lain di luar sekolah, bila perlu anak dan orang tuanya berkonultasi dengan psikiater atau psikolog.
- Sedangkan untuk anak yang mengalami hambatan emosi, ia bersama orang tuanya perlu berkonsultasi atau memperoleh terapi (pengobatan psikologik) dari seorang psikiater atau psikolog.
Masalah sekolah biasanya baru mulai dirasakan setelah adanya suatu rangkaian kejadian. Maka dalam hal ini, usaha preventif (berjaga-jaga) yang dapat dilakukan yaitu :
- Para pendidik terutama orang tua dan para guru supaya memberikan perhatian yang cukup kepada anak didiknya, sehingga kekurangan atau kelemahan-kelamahan mereka secepatnya diketahui dan diatasi dengan berkonsultasi sesuia denga keluhan-keluhan yang ada kepada ahli-ahli yang bersangkutan.
- Supaya orang tua jangan segan-segan memeriksakan anaknya pada seorang ahli jika nampak adanya kekurangan-kekurangan tertentu. Kalau ada kekurangan-kekurangan, walaupun sedikit, tetapi jika sudah mengakibatkan gangguan bagi kelancaran berlajar anak, seperti tidak dapat membaca atau menulis, maka sebaiknya memperoleh "remedial teaching".Tetapi seandainya disarankan ke sekolah luar biasa, maka janganlah menunggu-nunggu, karena ini justru akan menambah parah keadaan anak.
- Para guru, bila mengetahui adanya kemunduran atau siswa tidak dapat mengikuti pelajaran disekolah, supaya segera memberitahukan kepada orang tuanya dan jangan membiarkan anak terlunta-lunta dikelas. Jadi seandainya anak perlu di sekolah luar biasa, supaya disalurkan dan jangan dipertahankan asal orang tuanya senang, seperti dengan cara menaikkannya setiap tahun meskipun tanpa ada prestasi.
- Bila mungkin, bentuklah suatu tim ahli di sekolah. Hingga anak-anak, para guru dan orang tua siswa secara teratur dapat berkonsultasi.
Dengan adanya pengertian dan kerja sama yang baik antara para orang tua, guru dan para ahli (pedagog, psikolog, psikiater, dan neurolog) yang dengan mudah dapat dihubungi, maka kemungkinan-kemungkinan timbulnya keluhan-keluhan dalam hal kesulitan belajar pada anak-anak dan remaja khususnya, serta keluhan-keluhan lain pada umumnya, dapat kita hindari dengan cara sebaik mungkin. Insya Allah...
Senin, 11 Mei 2009
Déjà vu ; SEBUAH CATATAN

Beberapa waktu yang lalu, saya kedatangan seorang tamu dari Jakarta. Seorang sahabat lama yang baru kali ini bertemu langsung dimana sebelumnya kami hanya akrab melalui sahabat pena sejak kami sama2 masih berstatus siswa SMP.
Kedatangannya ke Sulsel adalah untuk berwisata ke Tanah Toraja yang menurut penuturan temannya dalam waktu 2 atau 3 hari ini akan diadakan pesta adat kematian Rambu solo. Mereka berdua meminta saya untuk menjadi guide, dalam hati aku berpikir kebeneran nih,... aku juga belon pernah melihat langsung acara seperti itu.
Kedatangannya ke Sulsel adalah untuk berwisata ke Tanah Toraja yang menurut penuturan temannya dalam waktu 2 atau 3 hari ini akan diadakan pesta adat kematian Rambu solo. Mereka berdua meminta saya untuk menjadi guide, dalam hati aku berpikir kebeneran nih,... aku juga belon pernah melihat langsung acara seperti itu.
Saya tidak akan menceritakan bagaimana perjalanan saya sampai tiba di Toraja, namun saya akan jelaskan tentang pesta adat Rambu Solo dan fenomena yang terjadi dalam diri saya ketika berada disana.
Bangga rasanya berada di tengah-tengah tamu yang mayoritas orang bule melihat tontonan budaya dan adat yang sedikit`aneh`……kenapa saya katakan `aneh` coba anda bayangkan acara pesta Rambu solo adalah acara kematian, dimana yang punya hajat harus merogoh kocek sampai milyaran rupiah , bukannya beban kalo tiap tahun keluarga ada yang mati?bisa bangkrut kan.!!
Bagi suku Toraja(sulawesi selatan,indonesia), Rambu Solo` adalah upacara untuk memakamkan leluhur atau orang tua tercinta. Tradisi leluhur ini sekaligus menjadi perekat kekerabatan masyarakat Toraja terhadap tanah kelahiran nenek moyang mereka.
Adapun, orang Toraja meyakini, seorang bangsawan akan mendapatkan tempat yang terhormat dalam strata sosial masyarakat. Mereka selalu menjunjung tinggi orang yang berstatus bangsawan untuk dihormati serta dicintai layaknya seorang raja. Pandangan semacam inilah yang acap ditemui di dalam masyarakat adat Toraja hingga sekarang.
Saya tidak akan menjelaskan tentang bagaimana prosesi Rambu solo itu sampai selesai, namun kalau sobat blogger ingin mengetahui lebih lanjut, silahkan klik disini.
Yang saya akan bahas lebih jauh adalah fenomena yang terjadi dalam diri saya selama dua hari berada disana.
Pada waktu pemotongan kerbau yang berjumlah lebih 40 ekor saya merasakan bahwa sebelumnya saya pernah hadir ditempat ini dalam situasi yang persis sama yang saya rasakan saat itu. Namun perasaan ini saya simpan dan setelah tiba di penginapan saya ungkap kepada teman saya itu, yang memang berprofesi sebagai seorang psikolog (seperti Diajeng dari Dublin nih).
Ternyata saya mengalami suatu fenomena yang disebut Déjà vu. Saya pernah mendengar istilah itu,....... dan setelah tiba di rumah, saya langsung browsing istilah itu dan saya menemukan beberapa penjelasan, namun rasa tidak puas menuntun saya untuk pergi ke sebuah Toko Buku dan mencari Judul yang direkomendasikan oleh kedua sahabat saya.
Dalam buku "Otak Sejuta Gigabyte (Eric Jensen dan Karen Markowittz)" penjelasannya saya rangkum sebagai berikut :
Kata Déjà vu berasal dari bahasa Prancis yang artinya ’pernah melihat’. Kata ini pertama kali digunakan pada akhir abad kesembilan belas, dan dipakai untuk menggambarkan suatu fenomena yang paling membingungkan yang terkait dengan ingatan, yaitu perasaan bahwa seseorang pernah mengalami suatu situasi tertentu pada masa lalu, meskipun orang bersangkutan memiliki ingatan sadar tentang hal tersebut, Déjà vu biasanya terjadi secara spontan, tiba-tiba, dan tanpa ada tanda-tanda terlebih dahulu. Perasaan ini tidak bisa diramalkan, diantisipasi, atau didorong. Suatu ketika, Anda sedang berjalan-jalan di sebuah taman, dan tiba-tiba saja, Anda merasa bahwa anda pernah mengalami hal yang seperti ini sebelumnya. Anda akan bertanya-tanya, mungkinkah Anda sedang memasuki kembali sejumlah stimulus indriawi atau perasaan yang berasal dari mimpi yang terlupakan atau dari kehidupan masa lalu?
Déjà vu menyebabkan seseorang merasa bingung atau khawatir tentang kesehatan mental mereka. Namun, ini bukan sesuatu yang luar biasa, dan bukan juga berarti bahwa anda ’kehilangan akal sehat’. Perasaan mengenal yang tidak bisa dijelaskan disini, kenyataannya mungkin merupakan hasil dari suatu interaksi elektrokimia tertentu di dalam otak anda. Meskipun para ahli psikologi dan ahli ingatan masih belum dapat menyimpulkan sumber Déjà vu, namun para ahli berpendapat bahwa sensasi semacam itu mungkin diaktifkan dibagian penghubung otak yang disebut LOBUS TEMPORIAL.
Bertahun-tahun lamanya, fenomena Déjà vu telah menjadi bahan perdebatan para psikolog dan psikiater. Mereka juga mengamati bahwa sensasi tersebut kerap terjadi setelah seseorang mengalami cedera di bagian lobus temporalis, dan sering dialami oleh penderita epilepsi lobus temporalis. Para ilmuwan saraf kemudian menemukan bahwa sensasi semacam itu bisa dimunculkan pada subjek-subjek yang sehat dengan memberikan stimulus listrik di daerah lobus temporal.
Ada beberapa teori yang menjelaskan hal itu. Beberapa ahli psikologi percaya bahwa Déjà vu seperti ini merupakan akibat dari terpecahnya ingatan, atau kombinasi elemen dari situasi yang sedang berlangsung, yang karena satu alasan telah memicu munculnya suatu pengalaman masa lalu, yang tidak dapat dikenali oleh pikiran yang sadar. Sementara itu, ahli-ahli lain percaya bahwa Déjà vu merupakan suatu penyimpangan proses indriawi, yaitu ketika otak salah menafsirkan suatu kesan yang baru dan menganggapnya sebagai kesan lama yang teringat kembali. Déjà vu pernah dijelaskan sebagai kesadaran ganda, yaitu tiba-tiba kita merasa aneh dengan lingkungan sekitar kita yang membangkitkan sensasi spontan yang menyimpang dan membuat kita merasakannya seperti sebuah ingatan.
Meskipun para ahli belum bisa memastikan apa yang memicu terjadinya Déjà vu, namun kejadian ini memberikan gambaran betapa rumitnya sistem ingatan kita.
Lalu, bagaimana dengan Déjà vu yang saya alami dan juga mungkin pernah dialami oleh banyak orang yang notabene menganggap bahwa dirinya sehat, tanpa menerima stimulus listrik pada otak mereka? Apakah saya sekarang ini Reinkarnasi dari kehidupan sebelumnya?
Saya tunggu komentar dari Blogger sekalian, terutama tentunya Diajeng Dari Dublin
Label:
Déjà vu,
Fenomena,
Pariwisata,
Psikologi,
Rambu Solo,
Upacara Adat.
Langganan:
Komentar (Atom)
Postingan Populer
- Fakta Mengenai Onani, Manfaat & Keburukannya
- Inilah RESIKO DAN BAHAYA BERHUBUNGAN INTIM (ML) SAAT HAID
- Latihan Kegel Untuk Pria.. Tips Menahan Ejakulasi Dini
- 14 Manfaat Tidur Telanjang Bagi Pria dan Wanita
- Sejarah Onani
- Foto Seksi dan Hot Jennifer Kurniawan, Pacarnya Irfan Bachdim
- 28 Gerakan Senam Untuk Meninggikan Badan
- Boneka saingannya barbie, dijamin 100x lebih cantik
- 10 Titik Rangsangan Wanita
- Inilah Ciri-Ciri Wanita Ganas di Ranjang






