REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Industri spa di Indonesia mengalami pertumbuhan ketiga tercepat dan terbesar di kawasan Asia setelah India dan China. Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar), Jero Wacik, dalam keterangan persnya yang di Jakarta, Rabu (18/5), mengatakan, Indonesia termasuk tiga negara di kawasan Asia yang memiliki perkembangan industri spa yang cukup meningkat, di bawah India dan China."Pada 2010, spa Indonesia tumbuh 7 persen, hampir menyamai pertumbuhan spa di China yang sebesar 8 persen dan India 11 persen," katanya. Itu berarti, ujarnya, industri spa di Tanah Air tumbuh signifikan.
Menteri menambahkan, industri spa tidak dapat dipisahkan dari pariwisata sehingga tidak dipungkiri industri spa juga menyumbang keuntungan ekonomi bagi Indonesia.
"Kami memang belum tahu persis jumlah spa, tenaga kerja yang terserap, dan berapa besar yang telah disumbangkan ke perekonomian. Tapi saya yakin cukup signifikan," katanya.
Ia menyatakan, pihaknya akan segera melakukan pendataan untuk melihat sejauh mana industri itu menyumbang pemasukan dari total pendapatan yang diterima di industri pariwisata yang bernilai 7-8 miliar dolar AS.
Wacik mengatakan, pihaknya akan melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas industri spa di Indonesia agar bisa menjaring lebih banyak wisatawan.
Sebagai langkah awal, akan dilakukan upaya peningkatan SDM industri spa, mengembangkan kerja sama dengan pemerintah daerah, dan membuat kode etik mengenai spa.
"Bahkan jika perlu kita ciptakan kode etik untuk mengatur profesionalitas usaha ini," katanya. Dengan begitu, ia berharap industri spa di Indonesia akan tumbuh semakin maju dan memberikan kontribusi yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi negara.
Menteri menambahkan, industri spa tidak dapat dipisahkan dari pariwisata sehingga tidak dipungkiri industri spa juga menyumbang keuntungan ekonomi bagi Indonesia.
"Kami memang belum tahu persis jumlah spa, tenaga kerja yang terserap, dan berapa besar yang telah disumbangkan ke perekonomian. Tapi saya yakin cukup signifikan," katanya.
Ia menyatakan, pihaknya akan segera melakukan pendataan untuk melihat sejauh mana industri itu menyumbang pemasukan dari total pendapatan yang diterima di industri pariwisata yang bernilai 7-8 miliar dolar AS.
Wacik mengatakan, pihaknya akan melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas industri spa di Indonesia agar bisa menjaring lebih banyak wisatawan.
Sebagai langkah awal, akan dilakukan upaya peningkatan SDM industri spa, mengembangkan kerja sama dengan pemerintah daerah, dan membuat kode etik mengenai spa.
"Bahkan jika perlu kita ciptakan kode etik untuk mengatur profesionalitas usaha ini," katanya. Dengan begitu, ia berharap industri spa di Indonesia akan tumbuh semakin maju dan memberikan kontribusi yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar