Dok. Thinkstock
Seperti yang dikutip dari thirdage, para peneliti dari Amerika mengklaim bahwa dukungan emosional antara seorang suami dan istri dapat bantu menghindari depresi.
Para peneliti tersebut telah mempelajari 3.066 orang dewasa pada saat belum menikah dan sesudah menikah dengan mengukur kondisi seperti ketidakmampuan tidur atau kesedihan persisten.Hasilnya, ditemukan bahwa terdapat penurunan tajam orang-orang yang mengalami depresi setelah mereka menikah.
Penemuan ini cukup mengejutkan para peneliti yang awalnya menganggap pernikahan justru memberikan tambahan beban terhadap seseorang.
"Kami benar-benar menemukan kebalikan dai sesuatu yang kami harapkan. Ternyata dorongan emosional kepada orang lain dapat mengurangi gejala depresi," ujar Adrianne Frech, salah satu peneliti dalam pertemuan tahunan American Sociological Association di Montreal, Kanada.
Rekan peneliti, Kristi Williams menambahkan, "Orang yang depresi mungkin hanya membutuhkan keintiman, kedekatan emosional dan dukungan sosial. Pernikahan memberikan beberapa hal tersebut."
Williams juga menjelaskan bahwa orang yang menikah memiliki tingkat depresi dan stres yang lebih rendah dan sekitar 40 persen mengaku sangat bahagia dengan kehidupannya dibandingkan dengan orang yang melajang. Hal ini dikarenakan adanya dukungan dari pasangan dan teman untuk berbagi sehingga masalah yang dihadapinya terasa lebih ringan.
Menikah juga bisa meningkatkan harga diri, kepercayaan diri yang diimbangi dengan mengurangi kecemasan dan depresi. Akibatnya hormon kortisol (hormon stres) yang lebih rendah membuatnya terhindar dari penyakit jantung atau kardiovaskular lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar