Social Icons

Pages


Kamis, 09 Juli 2009

SURAT DARI SANG KHALIQ; SEBUAH PERINGATAN

Kemarin setelah pencontrengan, aku sempat mampir di Salon langganan saya, buat ngerapiin rambut yang sudah mulai gondrong, mumpung lagi cerah dan nggak ada antrian seperti biasanya.

Saat sedang dicukur, saya memperhatikan helaian rambut yang nyangkut di kain putih yang terikat di leher aku, dan ternyata ditengah rambut hitam itu ada beberapa helai rambut yang berwarna putih,
Mang,... rambut putih itu rambut aku yah?
(tanyaku setengah kaget pada Mang Udin yang tengah asyik menggunting rambut aku).
Ya..iyalah, emang rambut tetangga?
Yang dicukur khan kepala sampeyan,....(Jawab Mang Udin dengan logat Maduranya yang khas).

Tika adik Mang Udin yang tengah mempreteli rambut seorang Ibu yang usianya sedikit diatas usia saya hanya nyengir, sambil nyeletuk,

Bang Iwan udah ubanan yah?.
Iya nih Tik,...
kirain rambut Mang Udin yang jatoh,
ternyata rambut Abang,......
Bang Iwan udah tua yah Tik?

Tika senyum sambil menjawab : Tidak juga koq Bang,....

malah ada yang lebih muda ubannya lebih banyak, tuh si Jhon anak tukang bakso belakang rumah, usianya baru 21 tahun ubannya udah bejubel......

Beberapa saat kemudian kerjaan Mang Udin kelar merapikan rambut aku yang hampir bertepatan dengan kelarnya kerjaan Tika merapikan rambut Ibu yang disebelah aku.

Ketika aku permisi untuk pulang, tiba2 hujan deras,.... wah busyet dah, jadi telat blogwalking nih.

Aku memperhatikan Ibu yang dilayani oleh Tika tadi juga udah siap pulang, dan ternyata sangat ayu dengan mengenakan Jilbab dan tentunya hasil kerja dari Tika nggak keliatan.

Ibu mungkin menunggu jemputan yah? Aku mulai membuka pembicaraan.
Iya nih Bang,.....(Busyet dah , manggilnya Abang. Pasti ikut2an ama Tika nih)
Kenalin Bang,...... Saya Astuti, panggil aja Tuti. Dokter yang baru minggu kemaren tugas disini.
Oh yah,... Aku Iwan,... (sambil menyambut jabatan tangannya)

Dalam beberapa saat kemudian, kami berempat sudah terlibat dalam pembicaraan yang sangat akrab,..........
Oh yah, ..Saya denger tadi Bang Iwan ngomongin soal rambut uban yah ?,........

gini yah Bang......... dengerin.
Pada umumnya seiring dengan bertambahnya usia seseorang, warna rambut yang hitam akan berangsur-angsur berubah menjadi putih, yang biasa kita sebut “uban”. Kemunculan uban sangat erat kaitannya dengan pigmen (zat warna) rambut yang disebut dengan melanin.
Ada dua jenis melanin yaitu eumelanin yang berwarna hitam atau coklat tua, dan pheomelanin yang berwarna kuning kemerah-merahan. Dua zat warna ini dibuat oleh sejenis sel yang disebut melanocyte yang terletak di pangkal rambut dan di bagian dasar dari lapisan kulit terluar atau epidermis. Kata para ahli, produksi pigmen rambut dikontrol oleh gen, yang salah satunya bernama gen MC1R.

Kirain mIRC dok,....... aku menyela penjelasannya.
Wah bang Iwan ini,... dengerin dulu dong ,... kalo mIRC itu buat chating,......
Jangan dipotong dulu deh,.... Chatingnya entar belakangan.

Jadi, penyebab rambut bisa berubah warna dari hitam menjadi putih yaitu hilangnya zat pewarna (melanin) pada rambut. Sementara jika warna rambut belum putih benar artinya masih ada melanin pada rambut, tapi jumlanya sedikit. Selain faktor usia, banyak sedikitnya kandungan melanin pada rambut juga bisa dipengaruhi oleh faktor genetik. Seperti mungkin yang Neng katakan tadi, (sambil menunjuk si Tika) .

Ada orang yang sudah beruban, padahal usianya masih 20 tahunan, dan sebaliknya ada orang yang sudah berusia 60 tahunan tapi rambutnya masih hitam legam, dalam kasus seperti ini, faktor genetiklah yang lebih banyak berperan.

Lalu, bagaimana proses hilangnya pigmen dari rambut seseorang dok..?
(aku nanya lagi deh biar kuliahnya agak panjang dikit)

Kalau yang itu sampai sekarang, para ahli masih belum punya jawaban yang benar-benar pasti soal ini. Yang jelas, ketika rambut mulai berubah warna, melanocyte (sebagai pabriknya zat warna) masih ada, tapi tidak aktif. Kemudian secara perlahan, jumlah melanocyte semakin berkurang hingga akhirnya tak ada lagi melanin yang diproduksi.
Namun Bang Iwan nggak perlu resah hanya karena tumbuhnya uban, itu alamiah koq Bang,...(Wadduh,..sampai pagi dikuliahin oleh Dosen ginian pasti tahan deh).

Dan perlu Bang Iwan ketahui, bahwa tumbuhnya uban juga merupakan sebuah pertanda ataupun orang tua kita biasa menyebutnya sebagai surat peringatan dari Sang Khaliq,......... Bersyukurlah masih ada peringatan seperti ini, karena hal ini dapat menjadi media introspeksi bagi kita semua, tentang pertambahan umur kita. Dan selanjutnya akan menjadi bahan perenungan tentang apa yang telah dan akan kita perbuat dalam mengisi saat-saat pertambahan uban kita sebelum menghadap kepada-Nya.

“Emang komplit bu dokter nih,... bisa beri kuliah plus ceramah agama pula”,
Aku nggak rugi deh, kenalan ama dokter, ... (aku menyela pembicaraannya)
Entar dulu bang,... belon selesai nih.....

Kalau dihubungkan dengan proses penciptaan manusia, Allah telah menciptakan segala sesuatu dengan sangat sempurna. Mari perhatikan tubuh kita, mulai dari ujung rambut hingga ke ujung jari kaki, terdapat ribuan, bahkan jutaan bagian-bagian kecil dan rumit yang membentuk tubuh kita. Ketiadaan satu bagian saja dapat membuat tubuh kita menjadi tidak sempurna dan tidak berfungsi dengan baik.

Tampaknya ceramahnya tambah jauh nih,.... namun tiba2 sebuah mobil yang berlabel Puskesmas Keliling sudah membunyikan Klakson berhenti tepat di depan Salon.

Bu dokter Astuti,... menghentikan ceramahnya, Oh yah Bang,... Aku pamit dulu yah, kapan2 mampir di Puskesmas, tapi bukan dengan status Pasien loh,...melainkan teman diskusi.

Dokter Astuti,... setengah berlari keluar dan langsung naik ke mobil sambil melambaikan tangan kepada kami bertiga. Aku memandangi kepergian mobilnya sampai hilang dari penglihatanku dengan perasaan kagum....

Hujan bertambah deras, saya harus tinggal menunggu hujan reda,..... saya kembali merenungkan apa yang dijelaskan oleh Dokter Astuti tadi,..............

Ingat ama materi pembicaraannya atau dokternya nih Bang..?
(tiba-tiba Tika setengah teriak membuyarkan lamunan aku).

Aku nambahin aja,........ “Ingat dua2nya Tik”
“Awasloh Bang, entar gue bilangin mamanya anak2........”

Si Tika emang rada usil orangnya, tapi hatinya baik dan memberikan layanan yang sama pada semua pelanggannya, makanya .... langganan Salon Mang Udin jadi banyak.

Hujan mulai reda,... aku bergegas keluar sambil ijin ama Mang Udin dan Tika.
Makasih yah Mang,... Tik,... jalan2 kerumah.

Assalamu alaikum.

Siang ini, aku mendapatkan pembelajaran berharga. Saya teringat Firman Allah yang artinya. :
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati agar kamu bersyukur. (QS. An Nahl, 16:78)

Subhanallah Walhamdulillah, Mahasuci Allah, Sang Mahasempurna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Blogger Templates