Social Icons

Pages


Tampilkan postingan dengan label Tauziyah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tauziyah. Tampilkan semua postingan

Minggu, 17 Oktober 2010

SENGSARA MEMBAWA NIKMAT



Orang umumnya ingin mengetahui apa yang membuat mereka sakit, bagaimana penyakit mengambil alih sepenuhnya tubuh mereka, apa yang menyebabkan demam, kelelahan mendalam, rasa nyeri di tulang dan sendi, serta proses apa yang terjadi dalam tubuh mereka selama sakit.


Seperti halnya saya hari ini, ketika terbangun oleh sapaan isteri untuk berjamaah subuh, rasanya ada sesuatu yang tidak lazim yang saya rasakan. Tubuh saya rasanya lunglai dan sakit bila digerakkan, namun saya berupaya untuk bangkit menunaikan shalat subuh.

Usai shalat subuh saya berdoa dan pikiran saya menerawang tentang apa yang telah saya lakukan belakangan ini sehingga kemungkinan membuat tubuh saya serasa kehilangan energi. Mulai dari kesibukan pelaksanaan ujian nasional, penerimaan siswa baru, MOS dan penyusunan jadwal pelajaran yang telah menyita waktu dan pikiran saya, sehingga waktu untuk beristirahat agak terabaikan ditambah lagi kegiatan ngeblog yang sudah menjadi kebutuhan saya setahun terakhir. Namun kegiatan yang terakhir ini saya segera eliminasi dari pikiran saya sebagai penyebab menurunnya kondisi tubuh saya.

Namun saya enggan mendramatisasi realitas yang terlintas dalam pikiran saya, karena saya takut jangan sampai akan berkembang menjadi semakin parah dan menegangkan.

Saya mencoba untuk tidak memunculkan sugesti yang nantinya akan menjadi buah pikiran yang lebih mengerikan dari kondisi sebenarnya, karena saya tahu bahwa bila terjadi kesalahan cara berpikir dalam memahami hikmah dari suatu kondisi tubuh yang rasanya tidak dalam keadaan sehat, malah akan memunculkan kesalahan dalam menyikapinya yang berdampak pada pemikiran yang lebih menderita dari kenyataan yang sebenarnya.

Saya pernah mendengar sebuah pencerahan dari seorang Udztads terkenal bahwa ;
Bila sikap mental kita merasakan kondisi tubuh yang menurun haruslah dijauhkan dari pikiran yang negatif karena pada dasarnya hanya akan menggiring kita pada sugesti yang lebih parah.


Memang benar bahwa badan kita haruslah tetap sehat, karena hanya dengan badan yang sehatlah gera hidup kita akan menjadi lancar. Kalaupun tubuh kita harus sakit, suatu saat nanti, maka hati kita harus tetap berfungsi dengan baik.

Kita harus yakin bahwa hidup kita akan selalu dipergilirkan. Boleh jadi sekarang kita sehat, tetapi esok hari kita sakit. Ini adalah sebuah keniscayaan. Kita harus yakin bahwa segala yang ada dan yang terjadi di dunia ini, ada dalam genggaman Tuhan.

Kalaupun Tuhan menghendaki kita sakit, itu adalah hal yang wajar, karena tubuh kita adalah milik-Nya. Kenapa kita harus kecewa atau protes ? Ibarat seseorang menitipkan barang miliknya kepada kita. Kita harus yakin bahwa suatu saat pasti akan diambil kembali, dan sangat tidak layak bila kita menahannya.

Alangkah baiknya bila kita memilih ridha saja dalam menerima semua yang terjadi. Segala kekecewaan, penyesalan dan keluh-kesah, sama sekali tidak akan pernah menyelesaikan masalah. Tugas kita hanyalah ridha akan ketentuan-Nya dan berikhtiar seoptimal mungkin untuk mengobati penurunan kondisi tubuh yang kita alami.

Kita harus yakin bahwa Tuhan sangat adil dan bijaksana dalam menentukan sesuatu hal bagi makhluk-Nya. Tuhan Maha tahu akan keadaan tubuh kita. Semua yang ditimpakan kepada kita sudah diukur dengan sangat sempurna dan mustahil ’over dosis’.

Dengan sakit, kita dapat terhindar dari kemaksiatan yang mungkin akan kita lakukan dalam keadaan sehat.
Dengan sakit, kita akan menyadari betapa penting dan mahalnya harga kesehatan yang sering kali kita sia-siakan ketika sehat.

Sesungguhnya nikmat yang tiada ternilai dari Allah SWT yang terkadang kita lupa untuk mensyukurinya adalah nikmat kesehatan.


Minggu, 12 Juli 2009

THE LESSONS FROM DEATH



Kehidupan berlangsung tanpa disadari dari detik ke detik. Terkadang kita tidak menyadari bahwa hari-hari yang telah kita lewati justru semakin mendekatkan kita kepada kematian sebagaimana juga yang berlaku bagi orang lain?

Seperti yang tercantum dalam ayat “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.” (QS. 29:57)

Tiap orang yang pernah hidup di muka bumi ini ditakdirkan untuk mati. Tanpa kecuali, mereka semua akan mati, tiap orang. Kita tidak pernah menemukan jejak orang-orang yang telah meninggal dunia. Mereka yang saat ini masih hidup dan mereka yang akan hidup juga akan menghadapi kematian pada hari yang telah ditentukan.

Seorang bayi yang baru saja membuka matanya di dunia ini dengan seseorang yang sedang mengalami sakaratul maut. Keduanya sama sekali tidak berkuasa terhadap kelahiran dan kematian mereka. Hanya Allah yang memiliki kuasa untuk memberikan nafas bagi kehidupan atau untuk mengambilnya.

Kebanyakan orang menghindari untuk berpikir tentang kematian. Dalam kehidupan modern ini, seseorang biasanya menyibukkan dirinya dengan hal-hal yang sangat bertolak belakang dengan kematian; mereka berpikir tentang: di mana mereka akan kuliah, di perusahaan mana mereka akan bekerja, baju apa yang akan mereka gunakan besok pagi, apa yang akan dimasak untuk makan malam nanti, hal-hal ini merupakan persoalan-persoalan penting yang sering kita pikirkan.

Kehidupan diartikan sebagai sebuah proses kebiasaan yang dilakukan sehari-hari. Pembicaraan tentang kematian sering dicela oleh mereka yang merasa tidak nyaman mendengarnya. Sekalipun begitu sepantasnya kita selalu mengingat, bahwa tidak akan ada yang mampu menjamin seseorang akan hidup dalam satu jam berikutnya. Tiap hari, kita menyaksikan kematian orang lain di sekitarnya kita tetapi terkadang kita tidak memikirkan tentang hari ketika orang lain menyaksikan kematian kita.

Ketika kematian datang menjemput, semua “kenyataan” dalam hidup tiba-tiba lenyap. Tidak ada lagi kenangan akan “hari-hari indah” di dunia ini.

Dimulai saat kita menghembuskan napas untuk yang terakhir kalinya, kita tidak ada apa-apanya lagi selain “seonggok daging”. Tubuh kita yang diam dan terbujur kaku, akan dibawa ke kamar mayat. Di sana, kita akan dimandikan untuk yang terakhir kalinya. Dengan dibungkus kain kafan, jenazah kita akan di bawa ke kuburan dalam sebuah peti mati. Sesudah itu dimasukkan ke dalam liang lahat, maka tanah akan menutupi kita. Tamat sudah cerita tentang kita. Mulai saat itu, kita hanyalah seseorang yang namanya terukir pada batu nisan di kuburan.

Selama bulan-bulan atau tahun-tahun pertama, kuburan kita sering dikunjungi. Seiring dengan berlalunya waktu, hanya sedikit orang yang datang. Beberapa tahun kemudian, tidak seorang pun yang datang mengunjungi.

Sementara itu, keluarga dekat kita akan mengalami kehidupan yang berbeda yang disebabkan oleh kematian kita. Di rumah, ruang dan tempat tidur kita akan kosong. Setelah pemakaman, sebagian barang-barang milik kita akan disimpan di rumah: baju, sepatu, dan lain-lain yang dulu menjadi milik kita akan diberikan kepada mereka yang memerlukannya. Berkas-berkas di kantor akan dibuang atau diarsipkan.

Selama tahun-tahun pertama, beberapa orang masih berkabung akan kepergian kita. Namun, waktu akan mempengaruhi ingatan-ingatan mereka terhadap masa lalu. Empat atau lima dasawarsa kemudian, hanya sedikit orang saja yang masih mengenang kita. Tak lama lagi, generasi baru muncul dan tidak seorang pun dari generasi kita yang masih hidup di muka bumi ini. Apakah kita diingat orang atau tidak, hal tersebut tidak ada gunanya dan tidak akan berpengaruh bagi kita.

Sementara semua hal ini terjadi di dunia, jenazah kita yang ditimbun tanah akan mengalami proses pembusukan yang cepat. sehingga seluruh tubuh kita menjadi kerangka.
Tidak ada kesempatan untuk kembali kepada kehidupan yang sebelumnya. Berkumpul bersama keluarga di meja makan, bersosialisasi atau memiliki pekerjaan yang terhormat; semuanya tidak akan mungkin terjadi.

Singkatnya, “onggokkan daging dan tulang” yang tadinya dapat dikenali; mengalami akhir yang menjijikkan. Di lain pihak, kita – atau lebih tepatnya, jiwa kita – akan meninggalkan tubuh ini segera setelah nafas kita berakhir. Sedangkan sisanya – berupa jasad kita – akan menjadi bagian dari tanah.

Ya, tetapi apa alasan semua hal ini terjadi?

Seandainya Allah ingin, tubuh ini dapat saja tidak membusuk seperti kejadian di atas. Tetapi hal ini justru menyimpan suatu pesan tersembunyi yang sangat penting.

Akhir kehidupan yang sangat dahsyat yang menunggu kita, seharusnya menyadarkan kita bahwa apa yang ada dalam diri kita bukanlah hanya tubuh semata, melainkan jiwa yang “dibungkus” dalam tubuh. Dengan kata lain, kita harus menyadari bahwa ada eksistensi yang lain di luar tubuh kita.

Walaupun setelah melihat kenyataan-kenyataan ini, ternyata mental kita cenderung untuk tidak peduli terhadap hal-hal yang kia tidak disukai atau ingini. Bahkan kita cenderung untuk menafikan eksistensi sesuatu yang kita hindari pertemuannya. Kecenderungan seperti ini tampak terlihat jelas sekali ketika membicarakan kematian. Hanya pemakaman atau kematian tiba-tiba keluarga dekat sajalah yang terkadang dapat mengingatkan kita akan kematian.

Kebanyakan orang melihat kematian itu jauh dari diri mereka. Asumsi yang menyatakan bahwa mereka yang mati pada saat sedang tidur atau karena kecelakaan merupakan orang lain; dan apa yang orang lain alami tidak akan menimpa diri mereka! Semua orang berpikiran, belum saatnya mati dan mereka selalu berpikir selalu masih ada hari esok untuk hidup.

Bahkan mungkin saja, orang yang meninggal dalam perjalanannya ke sekolah atau terburu-buru untuk menghadiri rapat di kantornya juga berpikiran serupa. Tidak pernah terpikirkan oleh mereka bahwa koran esok hari akan memberitakan kematian mereka. Sangat mungkin, selagi anda membaca artikel ini, anda berharap untuk tidak meninggal setelah anda menyelesaikan membacanya.

Mungkin anda merasa bahwa saat ini belum waktunya mati karena masih banyak hal-hal yang harus diselesaikan. Namun demikian, hal ini hanyalah alasan untuk menghindari kematian dan usaha-usaha seperti ini hanyalah hal yang sia-sia untuk menghindarinya:

Katakanlah: “Lari itu sekali-kali tidaklah berguna bagimu, jika kamu melarikan diri dari kematian atau pembunuhan, dan jika (kamu terhindar dari kematian) kamu tidak juga akan mengecap kesenangan kecuali sebentar saja.” (QS. 33:16)

Manusia yang diciptakan seorang diri haruslah waspada bahwa ia juga akan mati seorang diri. Namun selama hidupnya, ia hampir selalu hidup untuk memenuhi segala keinginannya. Tujuan utamanya dalam hidup adalah untuk memenuhi hawa nafsunya. Namun, tidak seorang pun dapat membawa harta bendanya ke dalam kuburan. Jenazah dikuburkan hanya dengan dibungkus kain kafan yang dibuat dari bahan yang murah. Tubuh datang ke dunia ini seorang diri dan pergi darinya pun dengan cara yang sama. Modal yang dapat di bawa seseorang ketika mati hanyalah amal-amalnya saja.

Bahan rujukan :harunyahya.com

Kamis, 09 Juli 2009

SURAT DARI SANG KHALIQ; SEBUAH PERINGATAN

Kemarin setelah pencontrengan, aku sempat mampir di Salon langganan saya, buat ngerapiin rambut yang sudah mulai gondrong, mumpung lagi cerah dan nggak ada antrian seperti biasanya.

Saat sedang dicukur, saya memperhatikan helaian rambut yang nyangkut di kain putih yang terikat di leher aku, dan ternyata ditengah rambut hitam itu ada beberapa helai rambut yang berwarna putih,
Mang,... rambut putih itu rambut aku yah?
(tanyaku setengah kaget pada Mang Udin yang tengah asyik menggunting rambut aku).
Ya..iyalah, emang rambut tetangga?
Yang dicukur khan kepala sampeyan,....(Jawab Mang Udin dengan logat Maduranya yang khas).

Tika adik Mang Udin yang tengah mempreteli rambut seorang Ibu yang usianya sedikit diatas usia saya hanya nyengir, sambil nyeletuk,

Bang Iwan udah ubanan yah?.
Iya nih Tik,...
kirain rambut Mang Udin yang jatoh,
ternyata rambut Abang,......
Bang Iwan udah tua yah Tik?

Tika senyum sambil menjawab : Tidak juga koq Bang,....

malah ada yang lebih muda ubannya lebih banyak, tuh si Jhon anak tukang bakso belakang rumah, usianya baru 21 tahun ubannya udah bejubel......

Beberapa saat kemudian kerjaan Mang Udin kelar merapikan rambut aku yang hampir bertepatan dengan kelarnya kerjaan Tika merapikan rambut Ibu yang disebelah aku.

Ketika aku permisi untuk pulang, tiba2 hujan deras,.... wah busyet dah, jadi telat blogwalking nih.

Aku memperhatikan Ibu yang dilayani oleh Tika tadi juga udah siap pulang, dan ternyata sangat ayu dengan mengenakan Jilbab dan tentunya hasil kerja dari Tika nggak keliatan.

Ibu mungkin menunggu jemputan yah? Aku mulai membuka pembicaraan.
Iya nih Bang,.....(Busyet dah , manggilnya Abang. Pasti ikut2an ama Tika nih)
Kenalin Bang,...... Saya Astuti, panggil aja Tuti. Dokter yang baru minggu kemaren tugas disini.
Oh yah,... Aku Iwan,... (sambil menyambut jabatan tangannya)

Dalam beberapa saat kemudian, kami berempat sudah terlibat dalam pembicaraan yang sangat akrab,..........
Oh yah, ..Saya denger tadi Bang Iwan ngomongin soal rambut uban yah ?,........

gini yah Bang......... dengerin.
Pada umumnya seiring dengan bertambahnya usia seseorang, warna rambut yang hitam akan berangsur-angsur berubah menjadi putih, yang biasa kita sebut “uban”. Kemunculan uban sangat erat kaitannya dengan pigmen (zat warna) rambut yang disebut dengan melanin.
Ada dua jenis melanin yaitu eumelanin yang berwarna hitam atau coklat tua, dan pheomelanin yang berwarna kuning kemerah-merahan. Dua zat warna ini dibuat oleh sejenis sel yang disebut melanocyte yang terletak di pangkal rambut dan di bagian dasar dari lapisan kulit terluar atau epidermis. Kata para ahli, produksi pigmen rambut dikontrol oleh gen, yang salah satunya bernama gen MC1R.

Kirain mIRC dok,....... aku menyela penjelasannya.
Wah bang Iwan ini,... dengerin dulu dong ,... kalo mIRC itu buat chating,......
Jangan dipotong dulu deh,.... Chatingnya entar belakangan.

Jadi, penyebab rambut bisa berubah warna dari hitam menjadi putih yaitu hilangnya zat pewarna (melanin) pada rambut. Sementara jika warna rambut belum putih benar artinya masih ada melanin pada rambut, tapi jumlanya sedikit. Selain faktor usia, banyak sedikitnya kandungan melanin pada rambut juga bisa dipengaruhi oleh faktor genetik. Seperti mungkin yang Neng katakan tadi, (sambil menunjuk si Tika) .

Ada orang yang sudah beruban, padahal usianya masih 20 tahunan, dan sebaliknya ada orang yang sudah berusia 60 tahunan tapi rambutnya masih hitam legam, dalam kasus seperti ini, faktor genetiklah yang lebih banyak berperan.

Lalu, bagaimana proses hilangnya pigmen dari rambut seseorang dok..?
(aku nanya lagi deh biar kuliahnya agak panjang dikit)

Kalau yang itu sampai sekarang, para ahli masih belum punya jawaban yang benar-benar pasti soal ini. Yang jelas, ketika rambut mulai berubah warna, melanocyte (sebagai pabriknya zat warna) masih ada, tapi tidak aktif. Kemudian secara perlahan, jumlah melanocyte semakin berkurang hingga akhirnya tak ada lagi melanin yang diproduksi.
Namun Bang Iwan nggak perlu resah hanya karena tumbuhnya uban, itu alamiah koq Bang,...(Wadduh,..sampai pagi dikuliahin oleh Dosen ginian pasti tahan deh).

Dan perlu Bang Iwan ketahui, bahwa tumbuhnya uban juga merupakan sebuah pertanda ataupun orang tua kita biasa menyebutnya sebagai surat peringatan dari Sang Khaliq,......... Bersyukurlah masih ada peringatan seperti ini, karena hal ini dapat menjadi media introspeksi bagi kita semua, tentang pertambahan umur kita. Dan selanjutnya akan menjadi bahan perenungan tentang apa yang telah dan akan kita perbuat dalam mengisi saat-saat pertambahan uban kita sebelum menghadap kepada-Nya.

“Emang komplit bu dokter nih,... bisa beri kuliah plus ceramah agama pula”,
Aku nggak rugi deh, kenalan ama dokter, ... (aku menyela pembicaraannya)
Entar dulu bang,... belon selesai nih.....

Kalau dihubungkan dengan proses penciptaan manusia, Allah telah menciptakan segala sesuatu dengan sangat sempurna. Mari perhatikan tubuh kita, mulai dari ujung rambut hingga ke ujung jari kaki, terdapat ribuan, bahkan jutaan bagian-bagian kecil dan rumit yang membentuk tubuh kita. Ketiadaan satu bagian saja dapat membuat tubuh kita menjadi tidak sempurna dan tidak berfungsi dengan baik.

Tampaknya ceramahnya tambah jauh nih,.... namun tiba2 sebuah mobil yang berlabel Puskesmas Keliling sudah membunyikan Klakson berhenti tepat di depan Salon.

Bu dokter Astuti,... menghentikan ceramahnya, Oh yah Bang,... Aku pamit dulu yah, kapan2 mampir di Puskesmas, tapi bukan dengan status Pasien loh,...melainkan teman diskusi.

Dokter Astuti,... setengah berlari keluar dan langsung naik ke mobil sambil melambaikan tangan kepada kami bertiga. Aku memandangi kepergian mobilnya sampai hilang dari penglihatanku dengan perasaan kagum....

Hujan bertambah deras, saya harus tinggal menunggu hujan reda,..... saya kembali merenungkan apa yang dijelaskan oleh Dokter Astuti tadi,..............

Ingat ama materi pembicaraannya atau dokternya nih Bang..?
(tiba-tiba Tika setengah teriak membuyarkan lamunan aku).

Aku nambahin aja,........ “Ingat dua2nya Tik”
“Awasloh Bang, entar gue bilangin mamanya anak2........”

Si Tika emang rada usil orangnya, tapi hatinya baik dan memberikan layanan yang sama pada semua pelanggannya, makanya .... langganan Salon Mang Udin jadi banyak.

Hujan mulai reda,... aku bergegas keluar sambil ijin ama Mang Udin dan Tika.
Makasih yah Mang,... Tik,... jalan2 kerumah.

Assalamu alaikum.

Siang ini, aku mendapatkan pembelajaran berharga. Saya teringat Firman Allah yang artinya. :
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati agar kamu bersyukur. (QS. An Nahl, 16:78)

Subhanallah Walhamdulillah, Mahasuci Allah, Sang Mahasempurna.

Rabu, 24 Juni 2009

TAUZIYAH : Diri Kita Tatkala Di Dalam Perut Ibunda

Kali ini kita akan memundurkan waktu sejenak dan melihat apa yang terjadi pada diri kita tatkala kita berada di dalam rahim ibunda kita. Sungguh begitu Agungnya Sang Ilahi membentuk, menjaga dan memelihara diri kita. Kasih Sayang-Nya meliputi seluruh alam semesta. Sungguh Engkau-lah TUHAN kami Yang Maha Pengasih.

Foto-foto di bawah ini memperlihatkan proses apa saja yang terjadi pada sang janin hingga pada akhirnya ia menjadi seorang manusia. Prosesnya dijelaskan secara bertahap dimulai dari minggu ke 8. Mari kita mulai perjalanan ini.

“Dengan menyebut nama TUHAN Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”

“Dialah yang membentuk kamu dalam rahim sebagaimana dikehendaki-Nya.

Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”


Dimulai pada minggu ke 4-8:

Terjadi pembentukan awal embrio (manusia dini) yang sudah memiliki sistim vaskuler (peredaran darah). Jantung janin mulai berdetak, dan semua organ tubuh lainnya mulai terbentuk. Muncul tulang-tulang wajah, mata, jari kaki, dan tangan.Pada fase ini pun sudah terbentuk kantung ketuban yang terdiri dari dua selaput tipis. Selaput ini berisi air ketuban tempat bayi terapung di dalam rahim. Air ketuban akan menjaga bayi dari cedera akibat benturan dari luar selama masa kehamilan.

Pada minggu ke 8-12:

Organ-organ tubuh utama janin telah terbentuk. Bentuk kepalanya pun kini lebih besar dibandingkan dengan badannya, sehingga dapat menampung otak yang terus berkembang dengan pesat. Ia juga telah memiliki dagu, h id ung, dan kelopak mata yang jelas. Di dalam rahim, janin mulai dapat melakukan aktifitas seperti menendang dengan lembut.

Pada minggu ke 12-16:

Paru-parunya janin mulai berkembang dan detak jantungnya dapat didengar melalui alat ultrasonografi (USG). Wajahnya mulai dapat membentuk ekspresi tertentu, dan di matanya mulai tumbuh alis dan bulu mata. Kini ia dapat memutar kepalanya dan membuka mulut. Rambutnya mulai tumbuh kasar dan berwarna. Bahkan kakinya pun sudah tumbuh lebih panjang dari tangannya.

Pada minggu ke 16-20:

Hidung dan telinga tampak jelas, kulit merah, rambut mulai tumbuh, dan semua bagian sudah terbentuk lengkap. Pembuluh darah terlihat dengan jelas pada kulit janin yang tipis. Tubuhnya ditutupi rambut halus yang disebut lanugo. Si kecil kini mulai lebih teratur dan terkoordinasi. Ia bisa mengisap jempol dan bereaksi terhadap suara ibunya.

Pada minggu ke 20-24:

Pada saat ini, alat kelaminnya mulai terbentuk, cuping hidungnya terbuka, dan ia mulai melakukan gerakan pernapasan. Pusat-pusat tulangnya pun mulai mengeras. Selain itu, kini ia mulai memiliki waktu-waktu tertentu untuk tidur.

Berkat teknologi 3D Ecography, anda bisa melihat sang janin dengan jelas, bahkan ekspresi wajahnya

Pada minggu ke 24-28:

Di bawah kulit, lemak sudah mulai menumpuk. Di kulit kepala rambut mulai bertumbuhan, kelopak matanya membuka, dan otaknya mulai aktif. Ia dapat mendengar sekarang, baik suara dari dalam maupun dari luar (lingkungan). Ia dapat mengenali suara ibunya dan detak jantungnya bertambah cepat jika ibunya berbicara


Pada minggu ke 28-32:

Walaupun gerakannya sudah mulai terbatas karena beratnya yang semakin bertambah, namun matanya sudah mulai bisa berkedip akibat melihat cahaya melalui dinding perut ibunya. Kepalanya sudah mengarah ke bawah. Paru-parunya belum sempurna, namun jika saat ini ia terlahir ke dunia, si kecil kemungkinan besar telah dapat bertahan hidup. Si kecil kini sudah terbentuk dengan sempurna.

Pada minggu ke 36:

Sang bayi kerap berlatih bernafas, mengisap, dan menelan. Rambut-rambut halus di sekujur tubuhnya telah menghilang dan badannya menjadi lebih bulat. Bayi yang dikandung oleh sebagaian wanita yang hamil untuk pertama kalinya akan mengalami penurunan, yaitu turunnya kepala ke rongga panggul (bayi sudah “turun”).

Pada minggu ke 38:

Kepalanya telah berada pada rongga panggul, siap untuk dilahirkan. Hal tersebut menunjukkan bahwa waktu persalinan sudah dekat. Kini, sang bayi seolah-olah “mempersiapkan diri” bagi kelahirannya ke dunia..

Pada minggu ke 40 [9 Bulan]:

Apa yang dulunya hanyalah sebuah sel, sekarang telah menjadi manusia. Dalam beberapa hari, plasenta akan mengambil alih dan memberi sinyal bahwa bayi telah siap untuk dilahirkan. Sang bayi masih t id ur dengan tenang di dalam rahim ibunya. Ia tidak mengetahui bahwa sesaat lagi ia akan meninggalkan “rumah”nya untuk melewati proses terbesar dalam kehidupannya yaitu KELAHIRAN! Walaupun proses ini menyakitkan bagi sang ibu dan sang bayi tetapi melalui hal inilah…

KEAJAIBAN KEHIDUPAN TERJADI!

Sumber : E-Mail seorang teman

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Blogger Templates