VIVAnews - Sri Sultan Hamengku Buwono X, yang juga Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, mengatakan bahwa awan berbentuk Mbah Petruk yang dilihat warga di Merapi hanya kebetulan. "Kalau saya ngomong Pinokio kan juga bisa, kan sama-sama hidungnya panjang," kata Sultan berseloroh.
Apakah itu pertanda akan ada letusan besar Merapi? "Saya tidak tahu. Mungkin itu cuma kebetulan saja. Itu kan mungkin awan lagi seperti itu," ujar Sultan ditemui di Kepatihan, Yogyakarta, Selasa 2 November 2010.
Kemarin, muncul sebuah foto yang membuat perasaan warga makin ketar-ketir, awan berbentuk Mbah Petruk di atas Merapi. Sosok mirip tokoh punakawan, Petruk ditangkap kamera berada di atas Merapi. Foto itu diambil Suswanto, warga Srumbung, Magelang senin 1 November 2010 -- sebelum letusan terjadi.
Foto itu lantas menyebar dengan cepat dan menghebohkan dunia maya. Ada yang percaya, itu adalah pertanda, Merapi akan muntab dengan kekuatan yang lebih besar. Arah hidung Petruk ke Selatan dianggap tanda bahwa wilayah Selatan akan mengalami kerusakan paling parah.
Namun, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Subandrio tak sepakat dengan anggapan itu. Dan menilai bahwa awan itu bukan petanda apa-apa, apalagi tanda letusan. "Jelas bukan," kata Subandrio saat dihubungi VIVAnews, Senin malam, 1 November 2010.
Meski demikian, Subandrio mengaku paham. "Kami memahami keyakinan mereka, tak menyalahkan. Itu belum hilang di masyarakat, termasuk masyarakat Selatan, masyarakat Utara dengan berbagai versi," kata dia.
Laporan Fajar Sodiq | Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar