Menurut Made Griya, selain arkeolog Denpasar, peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) juga akan ikut serta. Mereka akan melakukan serangkaian penelitian di sekitar Gunung Tambora, sekaligus membuktikan bahwa di kawasan Kawinda Toi terdapat kapal kuno. "Menurut masyarakat ada temuan kapal kuno. Itu yang akan kami cari keberadaannya," kata Made Griya, seperti ditulis Antara.
Made Griya menambahkan, selama penggalian arkeologi pada 2004, tim arkeolog menemukan sisa kebudayaan yang terkubur material letusan Gunung Tambora. Material ditemukan di kedalaman tiga kilometer pada endapan piroklastik. Artefak ditemukan pada posisi yang sama ketika terjadi letusan pada 1815.
Gunung Tambora merupakan stratovolcano aktif yang terletak di dua kabupaten di Pulau Sumbawa, yaitu Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima. Aktivitas vulkanik gunung berapi ini mencapai puncaknya pada bulan April 1815 ketika meletus dalam skala tujuh pada volcanic explosivity index. Letusan tersebut terdengar hingga Pulau Sumatra yang jaraknya lebih dari 2.000 kilometer. Abu vulkanik Tambora jatuh di Kalimantan, Sulawesi, Jawa dan Maluku. Letusan gunung ini menyebabkan tidak kurang dari 71 ribu orang meninggal.sumber = http://id.news.yahoo.com/lptn/20100703/tpl-arkeolog-indonesia-mencari-kapal-kun-9c562ac.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar